Senin, 16 November 2009

Tentang Gitar Listrik


Gitar listrik adalah sejenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk mengubah bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di body gitar yang biasa disebut "pick up". Terkadang sinyal yang keluar dari pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai reverb ataupun distorsi.

Gitar listrik pertama digunakan oleh gitaris-gitaris jazz yang memakai amplifier hollow bodied untuk mendapatkan suara yang lebih besar. Gitar listrik yang pertama adalah gitar hollow bodied dengan pickup baja yang dibuat oleh pabrikan Rickenbacker di tahun 1931. Gitar listrik adalah instrumen kunci dalam perkembangan musik yang muncul sejak 1940, termasuk Chicago Blues, rock and roll dan blues rock 1962.

1. Sejarah

Kebutuhan akan gitar dengan suara yang kuat semakin nyata di era big band, ditandai dengan semakin berkembangnya orkestra-orkestra jazz pada tahun 1930 dan 1940.

2. Tahun-tahun permulaan

Gitar listrik awalnya didisain oleh pembuat gitar, pencinta elektronika dan pabrikan alat-alat musik.Inovator gitar Les Paul mengadaptasi instrumen hollow bodied dengan memakai tungsten pickup, gitar jenis ini mulai diproduksi oleh Electro String Instrument Corporation di tahun 1932. Disain pertama mereka dibuat oleh Harry Watson, seorang ahli yang bekerja di Electro String Company.Gitar baru tersebut dinamai "Rickenbacker" oleh perusahaan dan menjadi yang pertama di jenisnya. Dokumentasi pertama penampilan dengan gitar listrik adalah tahun 1932 oleh seorang gitaris dan bandleader Gage Brewer. Brewew mempublikasikan instrumen barunya dalam sebuah artikel di Wichita Beacon pada 2 oktober 1932 dan terus tampil dalam bulan tersebut. Perekaman pertama dengan gitar listrik dibuat oleh pemain-pemain Hawaiian Style seperti Andy Iola di awal tahun 1933. Alvino Rey adalah seniman yang membawa instrumen ini ke penikmat yang lebih luas dalam suatu settingan orkestra besar, kemudian mengembangkan gitar dengan pedal besi untuk Gibson Ediie Durham memperkenalkan instrumen gitar listrik spanish kepada seorang pemuda yang bernama Charlie Christian yang membuat instrumen tersebut terkenal dalam perjalanan hidupnya dan secara umum dikenal sebagai gitar listrik pertama dan juga membawa pengaruh yang besar ke dalam musik jazz sampai dekade selanjutnya. Perekaman pertama gitar listrik spanish adalah di Dallas September 1939, dalam sebuah session oleh Roy Newman and His Boys sebuah band Western Swing. Sang gitaris Jim Boyd memakai gitar listriknya sepanjang perekaman 3 buah lagu salah satunya "Corrine, Corrina". Awal-awalnya pabrikan gitar meliputi : Rickenbacker di tahun 1932, Dobro tahun 1933, National, Audio Vox dan Volu-Ton tahun 1934, Vega, Epiphone, dan Gibson tahun 1936, dan banyak lagi sejak tahun 1936. Versi instrumen yang paling dikenali saat ini adalah Solid Bodied Electric Guitar atau gitar listrik berbodi padat, yang terbuat dari kayu padat tanpa ruang udara di bodinya. Rickenbacker menawarkan sebuah gitar listrik dengan cetakan aluminium yang dijuluki The Frying Pan atau The Pancake Guitar. Dikembangkan tahun 1931 dan mulai diproduksi dimusim semi 1932, gitar ini menghasilkan suara yang modern dan agresif. Perusahaan Audio Vox membuat dan mungkin sudah menawarkan gitar solid body di pertengahan 1930. Sebuah gitar padat lainnya didisain oleh seorang musisi dan penemu Les Paul di awal 1940, dia bekerja paruh waktu di Epiphone Guitar. Gitar Log Guitarnya telah dipatenkan dan sering dianggap sebagai yang pertama di jenisnya.

3. Fender

Tahun 1946 seorang tukang servis radio dan perakit amplifier Clarence Leonidas Fender yang lebih dikenal dengan Leo Fender mendisain gitar solid bodi pertama yang sukses secara comersial dengan sebuah pickup magnetik yang diberi nama Esquire. Esquire versi dua pickup disebut Broadcaster. Gretcsch juga mempunyai drumset yang dipasarkan dengan nama yang mirip "Broadkaster", sehingga Fender mengganti namanya menjadi Telecaster. Tahun 1954 Fender mengenalkan Fender Stratocaster atau Strat. Stratocaster terlihat lebih mewah dan menampilkan berbagai perbaikan dan inovasi melebihi Telecaster. Fender mengenalkan sebuah gitar bass elektrik yang dinamakan Fender Precision Bass di tahun 1951.

4. Vox

Di tahun 1962, Vox memperkenalkan Gitar segi enam "Phantom", aslinya dibuat di Inggris tapi setelahnya diproduksi oleh Alter EKO dari Italia. Setahun kemudian diikuti oleh tear-drop shaped Mark VI, prototip yang dipakai oleh Brian Jones dari The Rolling Stones dan kemudian Jhonny Thunders dari New York Dolls. Ditahun 1960 saat gitar elektrik 12 string mulai populer, Vox memperkenalkan Panthom XII dan Mark XII. Vox juga memroduksi model tradisional lain dari 6 string dan 12 string baik di Inggris maupun Italia.

5. Konstruksi

Konstruksi gitar listrik terdiri dari banyak variasi,ditinjau dari material yang digunakan untuk bodi gitar, bentuk potongan bodi dan peletakan neck, bridge, dan pickup ada beberapa fitur dijumpai hampir di semua tipe gitar : Headstock; berisikan nmachine head yang digunakan untuk tuning gitar, nut; berupa potongan logam atau plastik tipis panjang sebagai penopang senar sebelum melalui fretboard/ fingerboard, machine head; berupa gear cacing yang bisa diputar atau digerakkan dalam mengatur ketegangan senar untuk mendapatkan nada, fret; berupa potongan logam tipis yang sebagian ditanamkan ke fretboard, berfungsi perhentian senar sewaktu senar ditekankan ke fretboard untuk mendapatkan nada yang diinginkan. Neck dan fretboard; memanjang dari nut sampai ke bodi gitar dan di neck joint, neck dilem atau dibaut ke bodi gitar,bodi; terbuat dari kayu keras yang divernis dan diwarnai, tetapi beberapa bodi gitar terbuat dari polikarbonat dan material lainnya, pickup; biasanya berupa pickup magnetik, knop kontrol; berupa potensiometer untuk volume dan tone, bridge tetap di beberapa gitar, bridge tidak tetap disebut tremolo sistem dipakai sebagai pengganti memungkinkan pemain untuk membelokkan nada dan juga menampilkan efek vibrato pada permainan gitarnya.

6. Pickup

Umumnya merupakan pickup magnetik Dibandingkan dengan gitar akustik yang memiliki hollow bodi, gitar listrik menghasilkan suara yang sangat kecil, sehingga sebuah gitar listrik harus disambugkan dengan sebuah amplifier untuk menguatkan suaranya. Ketika senar dipetik getaran senar akan menimbulkan arus yang sangat kecil didalam pickup magnetik (berupa magnet yang dililit dengan kumparan kawat wayar. Arus ini kemudian diteruskan ke amplifier dengan sebuah kabel. Pickup terdiri dari single coil dan double coil atau humbucker. Humbuker memiliki dua coil untuk membalikkan polaritas magnet dan listrik. Dimaksudkan supaya noise elektromagnetik yang mengenai kedua koil akan dibatalkan dengan sendirinya.

7. Tremolo Arm

Beberapa Gitar Listrik menggunakan tremolo arm (kadang disebut whammy bar atau vibrato bar dan sering disingkat dengan trem),berupa sebuah tuas yang dihubungkan dengan bridge tidak tetap untuk mengendurkan dan menegangkan senar secara temporal, untuk mengubah nada dan menghasilkan vibrasi atau efek portamento. Awalnya sistem tremolo mulai diragukan dan menybabkan gitar gampang out of tune dan juga memiliki keterbatasan nada. Fender kemudian mendisain tremolo yang lebih baik, tapi Fender menahan hak patennya, sehingga pabrikan-pabrikan lain tetap memakai sistem yang lama. Dengan berakhirnya hak paten Fender dengan jenis Stratocaster tremolo, berbagai perbaikan-perbaikan jenis ini dilakukan secara internal,sistem multi spring tremolo akhirnya keluar. Floyd Rose memperkenalkan salah satu perubahan pertama sistem vibrato ketika di akhir 1970 ia mulai bereksperimen dengan "locking" nut dan bridge yang bekerja untuk menjaga tune gitar bahkan dengan whammy bar akrobatik yang berat sekalipun.

8. Gitar Effect

Sementara besarnya suara gitar akustik bergantung pada getaran bodinya yang diperlengkapi dengan ruang udara, besarnya suara sebuah gitar listrik bergantung pada induksi sinyal listrik magnetik yang ditimbulkan oleh senar logam yang dekat ke pickup. Signal tersebut dibentuk dalam alurnya menuju ke sebuah aplifiermenggunakan seperangkat sound effect untuk memodifikasi nada dan karakteristik signal. Sirkuit pembentukan suara yang paling umum adalah berupa kontrol volume, gain dan tone dan saklar pickup selektor yang ditemui hampir di semua jenis gitar listrik. Tahun 1960 beberapa gitaris mulai mengeksplorasi sebuah cakupan yang lebih luas dalam efek penadaan dengan mendistorsikan suara, dengan menambahkan gain dan volume dari preamplifier yang menghasilkan suara yang samar (fuzzy). Efek ini disebut "clipping" oleh ahli suara karena ketika ditampilkan dengan osiloskop, bentuk gelombang signal yang didistorsi terlihat terpotong pada puncaknya. Ini bukan sebuah perkembangan baru pada instrumen, tapi menghadirkan sedikit pergeseran dalam estetika. Tahun 1960 warna-warna penadaan pada gitar listrik selanjutnya dimodifikasi dengan mengenalkan sebuah effect box dalam alur signal, dibangun dalam sebuah casis logam dengan saklar on/of dengan kaki. Sepertinya stomp box telah menjadi bagian penting dalam banyak genre musik. Secara tipikal sound efek meliputi stereo chorus, fuzz, wah-wah, flanging, compression/ sustain, delay, reverb dan phase shift. Tidak semua gitar efek berupa elektrnik tahun 1967, Jimmy Page dari The Yardbird dan Led Zepelin menciptakan psychedelic sound effect dengan memainkan gitar dengan sebuah penggesek biola dan memukul senar dengan penggesek tersebut. Tahun 1980 dan 1990, effect digital dan sotware effect mulai bisa mereplikasi effect analog. Efect digital ini mencoba suara yang dihasilkan effect analog dengan untuk memvariasikan derajat kualitasnya. Begitu banyak program komputer untuk efect gitar bisa didownloud secara gratis via internet. Sekarang dengan memakai sebuah soundcard sebuah komputer bisa digunakan sebagai sebuah effect gitar digital. Tapi walau effect digital dan software effect banyak memberi keuntungan, banyak gitaris masih memakai effect analog.

Senin, 09 November 2009

musik EMO

Emo (pengucapan /ˈiːmoʊ/, singkatan untuk emotional music) adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan. Pada pertengahan 1980-an terdapat subbudaya hardcore punk di Washington, D.C.. Musik mereka disebut emotional hardcore atau emocore, perintisnya adalah Rites of Spring dan Embrace. Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut emotive hardcore. Sejalan dengan ditirunya gaya bermusik ini oleh grup-grup punk kontemporer Amerika, terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur dengan pop punk dan indie rock, dan berpuncak pada awal tahun 1990-an dengan musik oleh Jawbreaker dan Sunny Day Real Estate. Pada pertengahan 1990-an grup-grup musik emo mulai bermunculan dari Amerika Serikat Tengah Barat dan Amerika Serikat Tengah, dan sejumlah label independen mulai menjadi spesialis emo. Emo mulai populer sebagai genre musik pada awal 2000-an mengikuti kesuksesan Jimmy Eat World dan Dashboard Confessional yang laris rekamannya hingga mendapat piringan platina, dan munculnya subgenre baru dari emo berupa screamo yang lebih agresif. Istilah emo dipakai oleh kritikus musik dan wartawan untuk menyebut musik yang dibawakan berbagai artis, termasuk Fall Out Boy dan My Chemical Romance, serta grup-grup yang unik seperti Coheed and Cambria dan Panic at the Disco.

Selain mengacu kepada musik, emo secara umum sering dipakai untuk menggambarkan hubungan khusus antara penggemar dan artis, dan menjelaskan unsur-unsur yang terkait seperti busana, budaya, dan tingkah laku.


Sejarah

Tahun 1980-an: asal usul

Emo muncul dari genre hardcore punk pada awal 1980-an di Washington, D.C. sebagai reaksi meningkatnya kekerasan di komunitas hardcore punk dan rasa ketidaksenangan terhadap Ian MacKaye dari Minor Threat yang mengubah fokus musiknya dari komunitas menjadi kepentingan politik individual. Penggemar Minor Threat bernama Guy Picciotto mendirikan Rites of Spring pada tahun 1984 karena berkeinginan melepaskan diri dari batasan-batasan hardcore yang mengekang, dan menggantinya dengan gitar yang melodius, ritme yang bervariasi, dan lirik yang sangat penuh luapan emosi pribadi. Sebagian dari lirik lagu-lagu Rites of Spring telah menjadi metafora bagi pemusik emo dari generasi berikutnya, termasuk di antaranya tema-tema seperti nostalgia, kepahitan yang romantis, dan putus asa yang puitis. Konser-konser Rites of Spring menjadi arena luapan emosi publik, para penonton sering kali menangis tersedu-sedu. Ian MacKaye berubah menjadi penggemar berat Rites of Spring, membantu rekaman satu-satunya album Rites of Spring, dan bekerja sebagai roadie dalam konser keliling. MacKaye lalu mendirikan band sendiri bernama Embrace yang mengeksplorasi tema-tema serupa mengenai pencarian diri dan pelepasan emosi. Grup-grup musik serupa bermunculan setelah adanya Revolusi Musim Panas 1985 di kalangan hardcore punk Washington, D.C.. Gray Matter, Beefeater, Fire Party, Dag Nasty, Lunchmeat, dan Kingface adalah beberapa grup musik yang berperan penting waktu itu.[5][9]

Asal usul dari istilah emo tidaklah begitu pasti, namun paling tidak sudah dikenal sejak tahun 1985. Menurut Andy Greenwald penulis buku Nothing Feels Good: Punk Rock, Teenagers, and Emo, "Asal usul istilah emo diselubungi misteri [...] tapi pertama kali muncul sebagai kebiasaan umum pada 1985. Kalau Minor Threat dianggap hardcore, maka Rites of Spring dengan fokus yang berbeda, bisa disebut emotional hardcore atau emocore. Michael Azerrad pengarang Our Band Could Be Your Life juga melacak asal usul kata emo: "Gaya bermusik seperti itu segera disebut 'emo-core', istilah yang dibenci oleh semua orang yang terlibat di dalamnya, walaupun istilah dan pendekatan itu berkembang paling sedikit lima belas tahun kemudian, dan melahirkan band-band yang tidak terhitung jumlahnya." MacKaye juga mengenang kembali tahun 1985, dan mengingat ada sebuah artikel di majalah Thrasher yang menyebut Embrace dan grup-grup musik lain di Washington, D.C. sebagai "emo-core". Ketika itu, ia menganggapnya "istilah paling bodoh yang pernah aku dengar seumur hidupku." Teori lain mengatakan istilah emo berasal dari penonton konser Embrace. Mereka meneriakkan kata "emocore" yang dimaksudkan sebagai ejekan bagi Embrace. Penggemar emo mengklaim bahwa MacKaye yang menciptakan istilah emo untuk mengejek dirinya sendiri di majalah, atau istilah tersebut berasal dari ciptaan Rites of Spring.Walapun demikian, Oxford English Dictionary mencatat bahwa istilah emo-core pertama kali digunakan tahun 1992, sementara istilah emo mulai dikenal pada tahun 1993. Kata emo pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1995 di majalah New Musical Express.

Perusahaan rekaman spesialis emocore dengan segera bermunculan di sekitar kalangan punk Washington, D.C., dan identik dengan grup-grup musik yang bernaung di bawah label Dischord Records milik MacKaye.[12] Walaupun sebagian besar dari grup-grup tersebut enggan disebut band emo, mereka menerimanya dengan terpaksa. Veteran punk Jenny Toomey mengenang "Orang yang menggunakan [istilah emo] hanyalah orang-orang yang cemburu terhadap begitu besar dan fanatiknya penggemar pada waktu itu. [Rites of Spring] sudah ada sebelum istilah emo tercipta, dan mereka membencinya. Namun terjadilah keanehan, seperti ketika orang-orang mulai menyebut musik mereka 'grunge', Anda juga mulai ikut-ikutan memakai istilah itu, walaupun mulanya Anda membencinya."

Kegemilangan emo di Washington, D.C. hanya bertahan beberapa tahun. Pada 1986, sebagian besar band-band utama, termasuk Rites of Spring, Embrace, Gray Matter, dan Beefeater sudah membubarkan diri. Walaupun demikian, ide dan estetika yang berasal dari mereka dengan cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat lewat majalah penggemar (zine), rekaman piringan hitam, dan kabar burung. Menurut Greenwald, kalangan emo di Washington, D.C. meletakkan fondasi bagi inkarnasi grup-grup emo generasi berikutnya:

Apa yang terjadi di Washington, D.C. pada pertengahan delapan puluhan, pergeseran kemarahan menjadi aksi, dari kemarahan terpendam menjadi ketidakpastian internal, dari massa yang terindividualisasikan menjadi massa yang individual, semuanya dalam beberapa hal merupakan studi kasus bagi transformasi dunia punk nasional untuk dua dekade berikutnya. Penggambaran ide dan situasi, kekuatan musik, dan cara orang bereaksi terhadaobtam dab cara band-band menjadi jenuh dan bukan memudar, semuanya berawal dari beberapa pertunjukan pertama Rites of Spring. Fondasi emo telah diletakkan, namun secara tidak sengaja, oleh lima puluh orang atau lebih di ibu kota negara. Dan dalam beberapa hal, emo tidak akan pernah sebaik dulu dan pastinya tidak akan pernah murni lagi. Pastinya, dunia emo di Washington menerima emocore secara konsensus sebagai suatu genre.


Biografi band Geisha


Geisha Band berdiri pada akhir Desember 2003. Band ini telah meraih beragam prestasi musik di kota asalnya Pekanbaru. Kesuksesan luar biasa dicapai band yang terdiri dari Momo[vocal],Roby[guitar]leader,Aan[drum], Amek[keyboard] dan Bernard[bass]ini, saat menjadi finalis A Mild Live Wanted 2007. Awalnya band ini bernama Jingga. Personel Jingga waktu itu terdiri dari Febri[drum]leader,Momo[vocal],Roby[guitar],Aan[guitar], Amek[keyboard], dan Bernard[bass]. Hits lagu indie yang pernah mereka keluarkan diantaranya, Hey_ya(untuk selamanya), Sya La La, Cintaku Hilang. Lagu Untuk Selamanya adalah lagu yang telah dirilis ulang untuk kompilasi A Mild Live Wanted 2007 bersama dengan D'Masiv. Lagu-lagu Geisha Band merupakan karya-karya musik yang mengisahkan sisi kehidupan yang banyak terjadi di sekitar kita. Geisha sendiri terjun dialiran art rock progressive, karena dalam penciptaan lagu, Geisha Band memadukan berbagai unsur-unsur yang berbeda, sehingga menjadi sebuah ciri khas dari Geisha dengan hentakan musik rock dan alunan beat yang cukup kencang. Tahun 2009, Geisha akhirnya mendapat kontrak dengan Musica Studios untuk album perdana yang bertitelkan Anugerah Terindah. Mereka pun mengandalkan lagu yang berjudul "Jujurlah Padaku". (emjhie)

Minggu, 08 November 2009

Chord Gitar Killing Me Inside Tormented


Intro Dm A# Dm A#
Dm A# C 2x

Dm
For the last time
A#
You waste my tears now
C Dm
No more torment
A# C
But don`t just say you`ve gone away

Dm
You tell a fuckin` tale
A# C
Swallow me and spit me out
Dm
How do I get trought of this?
A# C
I can`t stand it anymore

Dm
Can, you, see, me…
A# C
Smiling when I sing this song
Dm
Right, now…
A# C
I just want to be alive

Dm
You know I was dying when you told me
A# C
That I`m not yours anymore
Dm
You know I was dying when you told me
A# C
You`re just playing and fooling around with me


Dm A#
When the time she comes and wakes me
C
She comes and wakes me
Dm A# C
And when she bit my lips and kissed me there
Dm A# C
And when she holds my hand and lives my life tonight

Dm A#
When she said that she really loves me
C
Were the worst fucking days

Intro Dm A# C 2x

Dm
I`m dying and bleeding of my past
A# C
I`m dying and bleeding of my past
Dm
Now slit my throat and let me bleed
A# C
Now slit my throat and let me bleed

Dm
Can, you, see, me…
A# C
Smiling when I sing this song
Dm
Right, now…
A# C
I just want to be alive

Dm
You know I was dying when you told me
A# C
That I`m not yours anymore
Dm
You know I was dying when you told me
A# C Dm
You`re just playing and fooling around with me


Dm A#
When the time she comes and wakes me
C
She comes and wakes me
Dm A# C
And when she bit my lips and kissed me there
Dm A# C
And when she holds my hand and lives my life tonight

Dm A#
When she said that she really loves me
C
Were the worst fucking days

A#
But suddenly you came to me,
and begged me to be yours again
Right now you`re holding my hand but sorry baby,
but all I can say is...

Dm
No, hell no…!!!

Intro Dm C A# C

Dm C
Can you see the times grows older
A# C
She blew my dreams away
Dm C
It`s all done, the time is over
A# C Dm
I don`t know how to say to you


Dm F
Can you see the times grows older
Gm A#
She blew my dreams away
Dm F
It`s all done, the time is over
Gm A#
I don`t know how to say to you

Dm
The time is over!!!
The time, NO!!!

Sabtu, 07 November 2009

Tips melatih suara tinggi


Perkara suara tinggi itu emang udah bawaan range vokal masing2 orang bro..
range vokal standar penyanyi itu 3 oktaf.. dari oktaf rendah sampai oktaf tertinggi berdasarkan scale masing2 (do-re-mi-fa-sol-la-si-do sampe 3 oktaf..).. namun ada juga orang yg memiliki range vokal di atas 3 oktaf.. bisa sampai 4, 5, bahkan 6 oktaf..

walaupun begitu, kita masih bisa melatih (meng-expand) range kita agar mampu mencapai nada tinggi:

1) lakukan pemanasan. lemaskan pita suara dengan menyanyikan bunyi "ah", "mah", "doh", atau "mi', "mei", "mah", "mow", "mu" dalam oktaf rendah maupun oktaf tinggi scale vokal kamu.

2) lakukan latihan sesering mungkin, lbh bagus kalo bisa tiap hari.. karena pita suara dapat kembali melempem/melemas jika tidak sering dilatih. tips.. lakukan latihan dengan piano atau keyboard agar nadanya lbh presisi.

3) nyanyikan satu lagu yg kira2 mampu mencapai oktaf tertinggi kamu. ulangi lagu tersebut 2 sampai 3 kali. sebaiknya dilakukan dengan santai, dan ambil napas secukupnya, dan bayangkan/konsentrasi kalo nada tinggi itu mudah kamu capai. setelah mampu menyanyikan nada tinggi tersebut dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg nada tingginya kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya.

4) nyanyikan satu lagu yang mampu mencapai oktaf terendah kamu. ikuti cara latihan yg tertulis di nomor 3). jika menemukan kesulitan, coba nyanyikan "mah" atau "ah". setelah mampu menyanyikan nada rendah tersebut dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg nada rendahnya kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya.


tips selama latihan:

- hindari mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung susu, krn zat ini akan melapisi pita suara kamu dan menyebabkan pita suara menjadi tegang. minum lah teh hangat untuk melemaskannya.

- banyak minum air putih

- jangan pernah memaksakan kemampuan oktaf! ulangi pelan2, dengan napas yg cukup

- setelah kamu berhasil mencapai suatu oktaf yg diinginkan dengan sempurna, maka otomatis oktaf tersebut akan mudah anda capai di kesempatan berikutnya

- nikmati latihan ini. jika kamu berlatih dengan "enjoy", maka suara yg kamu hasilkan akan terdengar lebih jelas dan santai


mudah2an dengan melakukan banyak latihan, kamu dapat mengembangkan kemampuan vokal kamu.

Jumat, 06 November 2009

Biografi band Pee Wee Gaskins


pada awalnya, band ini nggak lebih dari proyek solo Dochi . Dia merekam sendiri beberapa lagu yang dia buat dalam format akustik. Belakangan, Dochi kepikiran buat membawakan lagu-lagunya dalam format band. Akhirnya, salah satu lagu dia yang berjudul ‘Here Up On The Attic’, coba dia rekam dengan format band. Dia memainkan semua instrumennya sendiri. Bermodalkan rekaman ini, dia mencari teman-teman yang mau bergabung dan membantunya. Dan lalu menamakan nya PEE WEE GASKINS.

Pee wee Gaskins di ambil dari nama pembunuh berantai Amerika era 70an, Donald Henry Gaskins, karena badannya yang kecil dia dijuluki “Pee Wee”. Dengan korban lebih dari 200 orang dia dijuluki “the most dangerous man in America”. Pada saat itu, kenapa kita milih Pee Wee Gaskins ? Yeah dari namanya orang ga langsung tau kalo itu nama pembunuh, malah terkesan lucu.. But with the name of a serial killer, we try to make killer music. “Lalu kita ambil filosofi nya, ‘kecil-kecil bisa membunuh banyak orang,” kata Dochi.

Modal mereka hanya sebuah mini album, namun kesuksesan mereka sangatlah luar biasa untuk ukuran band yang baru berumur 2 tahun. Album yang sold out hingga 2000 keping, tawaran manggung yang berdatangan sampai ke luar Pulau Jawa.

Ditambah dengan endorsement dari beberapa brand clothing terkenal yang membuat mereka nggak perlu lagi membeli pakaian untuk manggung. “dari atas sampai bawah, semuanya gratis. Haha” celetuk Dochi.

Biografi band Killing me inside



Band killing me inside adalah band yang bergenre Modern Rock atau juga Emo. Band ini berdiri pada awal tahun 2006 dengan personil awal yaitu: Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan '08, Raka (gitaris. Namun pada pertengahan 2008, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.

Menurut tulisan Raka di Myspace "Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak,"

Ketika memasuki tahun 2009, setelah beberapa kali manggung dan tour Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.

Formasi terbaru (saat artikel ini ditulis)adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".

Kamis, 05 November 2009

Sejarah Drum



Secara umum, drum adalah alat musik tertua di dunia. Usia drum itu sendiri sudah setua sejarah peradaban manusia. Bentuk drum yang paling primitif adalah dalam bentuk kayu besar dan panjang yang pada bagian tengahnya dibuat lubang memanjang untuk dapat menghasilkan suara. cara memukul drum itu dengan menggunakan alu (stick yang besar dan panjang). Alat musik ini disebut "LOGO" (LOG DRUM).
Perkembangan selanjutnya, drum mulai dibuat dengan menggunakan kayu gelondongan yang dibuat lubang pada bagian dalamnya, dan di bagian atasnya dipasang kulit hewan unatuk menghasilakan resonansi suara pada saat ditabuh. Alat musik seperti ini disebut dengan istilah "PEG DRUM".
Masyarakat Afrika adalah orang pertama yang menggunakan alat musik yang ditabuh pada zaman purba. Pengertian drum di sini adalah alat musik yang dimainkan dengan dipukul atau ditabuh.Pada periode ini drum digunakan hanya sebagai alat/kode untuk berkomunikasi/memanggil suku-suku lainnya atau untuk upacara-upacara adat (tribal ceremonies). Di Benua Afrika banyak ditemukan fosil-fosil drum purbakala.
Drum set yang modern lahir dan dikembangkan oleh orang-orang Afrika-Amerika di Amerika Selatan. Ketika itu group-group band memainkan drumnya sambil berdiri dan dimainkan dalam bentuk parade atau defile keliling kota. Karena itu, band ini disebut "Walking Bands".
Drummer pada band ini lebih dari satu orang. Pada saat itu snare drum dimainkan oleh satu orang yang disebut "Snare Drummer", juga bass drum yang dimainkan oleh satu orang yang disebut "Bass Drummer", begitu juga Cymbal yang dimainkan sambil berdiri dengan mengadu dua buah Cymbal dalam posisi menelungkup. Formasi ini dilengkapi juga dengan horn section (alat tiup). Warna musik yang dimainkan adalah musik mars/militer/marching. Group musik inibanyak terdapat di daerah New Orleans dan terbentuk secara tradisional.
Pada perkembangan berikutnya, perangkat drum yang sebelumnya hanya terdiri dari bass drum saja, mulai ditambahkan dengan variasi-variasi lain seperti tom-tom. Tetapi belum dapat distem/tuning (menggunakan kulit hewan), Cymbal, woodblock, cowbel, temple block, tamborine yang semuanya itu dipasang di atas bass drum. Pada tahun1910 ditemukan sistem pedal untuk membunyikan bass drum. Salah seorang perintis sistem pedal bass drum ini adalah William F. Ludwig S. Pada masa itu ukuran bass drumcukup besar yaitu 26" atau 28". Drum set ini juga dilengkapi dengan roda pada bagian bawah bass drum, sehingga perangkat drum ini dapat digeser/diubah posisinya. selain itu, ditemukan juga cymbal untuk hi-hat (yang terdiri dari dua buah cymbal) tetapi belum menggunakan stand hi-hat. Hi-hat tersebut diletakkan di lantai dan dibunyikan dengan cara diinjak kaki kiri, ukuran hi-hatnya adalah 15" sampai 18".
Sebenarnya cymbal sudah diproduksi dan dipergunakan pada abad ke-16 oleh orang2 Turki/Arab, hanya saja penggunaannya belum dalam bentuk perangkat drum. Pada akhir abad ke-19, drum mulai dapat dimainkan oleh satu orang saja.
Jenis musik yang dimankan ketika itu adalah Ragtime, Foxtrot, dan Dixieland. Pada masa ini perangkat drum sudah terdiri dari: Bass drum, Snare, Cymbal, Hi-hat (tanpa stand). Perangkat drum seperti ini menjadi standart drum set pada akhir tahun 1930-an dan 1940-an pada era musik swing. Pada zaman ini drummer yang terkenal adalah Roy Knapp.
Pada tahun 1930-an drummer jazz legendaris Gene Krupa mulai menggunakan tom-tom dengan ukuran 14" dan dapat distem/tuning. Pada akhir dekade 1930-an muncul bass drum dengan ukuran lebih kecil yaitu 24". Pada awal tahun 1940-an cymbal sudah tidak dipasang di atas bass drum lagi, tetapi sudah menggunakan stand/kaki cymbal. Pada saat itu mulai ditemukan jenis-jenis cymbal sepertiride, crash, dan hi-hat. Pada dekade ini drummer jazz yang sangat terkenal adalah Buddy Rich.
Perusahaan pelopor pembuat drum adalah PREMIER (Inggris) dan LUDWIG (Amerika) yang sudah memproduksi drum sejak abad ke-19. Pada dekade 1950-an head drum sudah mulai dibuat dari bahan sintetis, yang tidak terpengaruh oleh perubahan suhu udara. Merek head drum yang terkenal saat itu adalah EVERPLAY, sedangkan cymbal yang terkenal pada saat itu adalah ZYN (buatan Turki). Di dunia ini, bangsa yang terkenal sebagai pembuat cymbal sejak ratusan abad yang lalu adalah bangsa Turki/Arab.
Pada pertengahan tahun 1950-an dan 1960-an musik rock and roll lahir dan tumbuh. Perangkat drum yang digunakan oleh drummer rock 'n roll pada dekade ini adalah tetap menggunakan bentuk perangkat drum jazz yang terdiri dari bass, snare, 2 buah tom-tom, ride cymbal, dan crash cymbal. Bentuk asli dari set drum ini adalah dari set up drum jazz tahun 1930-an. Drummer rock 'n roll yang terkenal antara lain adalah Ringo Starr (The Beatles). Pada tahun 1970-an lahirlah era musik hard rock (musik rock yang lebih keras dibanding rock 'n roll). Oleh karenanya drummer harus lebih mengandalkan kekuatan otot untuk memproyeksikan permainan drum dan untuk mengimbangi suara gitar dan bass elektric yang sudah mulai menggunakan amplifier.Pada masa ini cymbal mengalami perkembangan yang cukup progresif, yaitu dengan ditemukannya variasi-variasi cymbal seperti China, Splash, Gong, dan lain-lain.
Drummer-drummer rock menambahkan peralatan drum lain agar suaranya lebih variatif, seperti jumlah tom-tom yang diperbanyak, yaitu dari yang terkecil ukuran 6" sampai yang terbesar/floor tom yang berukuran 18" danperlengkapan tambahan (asesoris) seperti octoban yang berukuran 6" dengan ukuran shell yang panjangnya 80cm, rototom (tom-tom tipis tanpa shell dengan ukuran 6" sampai dengan 18"), gong bass drum, timbalis, tympani, vibraphone, dan lain-lain serta penggunaan double bass drum. Hal ini terjadi pada awal tahun 1970-an , saat musik hard rock mulai berkembang. Pada masa itu drummer hard rock terkenal adalah John Bonham (Led Zeppelin) dan Ian Paice (Deep Purple). Pada tahun 1980-an ditemukan drum elektronik (electric drum) dan penggunaan teknologi trigger. Drum electronic yang pertama adalah SIMMONS DRUM SDS V. Selain itu, juga ditemukan alat untuk memprogram rhythm/beat dengan bermacam-macam suara. Alat itu disebut dengan RHYTHM BOX/DR. RHYTHM atau lazim disebut dengan istilah "drum program". Merek drum program yang terkenal saat itu antara lain adalah Roland TR 505 dan Roland Drummatix.
Perkembangan selanjutnya adalah penggunaan synthesizer/keyboard yang dapat diprogram untuk menghasilkan bermacam-macam suara (sound) drum (squence) dan mentransfer/mentrigger ke dalam set up drum, sehingga seorang drummer dapat menghasilkan bermacam-macam suara drum dan dapat membantu mengembangkan imajinasi drummer dalam berkreasi.
Pada akhir tahun 1980-an ditemukan sistem double pedal, yaitu pedal drum untuk kaki kanan da kiri dengan beater/pemukul 2 buah, yang memungkinkan drummer memainkan bass drum secara double, dengan tetap menggunakan single bass drum.
Dewasa ini teknologi drum sudah berkembang sangat pesat, antara lain dengan digunakannya teknologi digital drum/computer drum yang lebih canggih.
Merek-merek drum tua yang sampai saat ini masih aktif memproduksi dan mampu bertahan lama adalah PREMIER, LUDWIG, SLINGERLAND, GRETCH.

Sejarah gitar



Sejarah gitar dipercaya dimulai di wilayah Timur Dekat. Di antara puing-puing yang di temukan di Babilonia, yang paling relevan adalah gitar yang dibuat pada 1900-1800 SM. Dari masa itu, hingga tahun 1650, gitar mengalami evolusi yang begitu rumit dan beraneka ragam. Begitu banyak jenis dan masing-masing memiliki nama yang berbeda.

Beberapa kalangan berpendapat lain, menganggap gitar justru berasal dari negara Spanyol karena alat musik gitar mirip sama alat musik Spanyol yang bernama Vihuela yang beredar pada awal abad ke-16. Alat baru ini (gitar) mempunyai cara pembuatan yang sama dengan alat musik ukulele. Gitar pertama kali yang dibuat sebenarnya berukuran sangat kecil dan juga hanya memiliki empat dawai, seperti ukulele.

Pada masa klasik banyak terdapat publikasi yang dilakukan oleh para pembuat lagu dan juga para pemusik. Seperti Fernando Sor, Mauro Guiliani, Matteo Carcassi, Fernando Caulli, dan masih banyak para pencipta yang mengembangakan metode bermain gitar yang akhirnya menjadi permainan yang umum dan dapat diterima.

Instrumen yang penting kontribusinya dalam perkembangan gitar adalah instrumen Cittern. Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat dan dengan fretting yang permanen apakah itu diatonik seperti Appalachian Dulcimer ataupun chromatic seperti gitar modern. Tuning head sudah dipasang mirip seperti pada gitar atau mandolin. Stemannya sama dengan mandolin (in fifths) dengan fingering dan chord yang sama dan dimainkan dengan plectrum atau pick.

Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute dan bagian belakang dibuat setengah melengkung tetapi tidak terlalu membentuk bulatan. Instrumen ini berukuran seperti gitar anak-anak.

Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar.

Ada pula Vihuela De Mano berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan enam pasang senar. Bodynya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang dan mempunyai beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini menggunakan fixed bridge dan kemungkinan merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA yang masuk ke Amerika Utara melalui Mexico, Texas dan Louisiana.

Masih banyak jenis gitar lainnya yang terus berkembang. Gitar seperti yang kita kenal sekarang, yaitu bersenam enam, baru muncul sekitar tahun 1750. Dan selama sekitar 90 tahun berikutnya (hingga tahun 1840), gitar senar enam ini cukup pesat berkembang di Spanyol.


Masuknya Gitar di Indonesia

Penjajahan, selain menyisakan catatan kepedihan, juga seni. Salah satunya adalah dibawanya gitar oleh orang-orang Purtugis di sekitar abad ke-17.

Pada waktu itu sejumlah tawanan asal Portugis di Malaka dimukimkan oleh Belanda di kawasan berawa-rawa di Jakarta Utara, di sebuah kampung Tugu. Agar mereka tidak bosan, mereka menghibur diri dengan bermain musik. Nah, musik yang mereka gunakan saat itu adalah gitar. Konon, dari hasil pengenalan rakyat terhadap alat musik itu, lahirlah beberapa alat musik petik yang dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu keroncong.

Ada 3 jenis gitar yang dimainkan para tawanan saat itu, yaitu :

1.Gitar Monica, yang terdiri dari 3 dawai
2.Gitar Rorenga, yang terdiri dari 4 dawai
3.Gitar Jitera, yang terdiri dari 5 dawai.

Dua abad kemudian gitar dan keroncong menjadi populer di kalangan bangsawan dan kemudian menyebar ke pelosok tanah air.


G i t a r E l e k t r i k

Di zaman modern, orang mulai mengenal gitar yang memanfaatkan sumber daya listrik. Bunyi yang dihasilkanya berbeda dengan bunyi gitar klasik.Gitar listrik pertama kali dibuat pada 1932 oleh Adolphus Rickenbacker. Gitar ini mengambil bentuk rancangan gitar Spanyol tradisional.

Setelah itu, perkembangannya terus berlanjut. Ide yang mempercepat perkembangannya diawali dari sering diadakannya konser-konser dengan jumlah penonton yang banyak; sehingga jikalau tanpa bantuan sound system, suaranya tak terdengar, apalagi bila penonton berteriak-teriak riuh.

Produsen gitar bermunculan di mana-mana. Dua yang terkenal adalah Fender dan Ibanez. Selain itu, media-media juga mempublikasikan pemain-pemain gitar hebat melalui mejalah bergengsi seperti Guitar Player. Kini, komponen-komponen pada gitar listrik, seperti bridge/tremolo, pick-up, juga senar, bahkan diproduksi terpisah dari produser gitar.

Ada pula hal-hal yang nyentrik dalam perkembangan gitar seperti gitar bersenar tujuh yang dipopulerkan oleh Steve Vai di tahun 1989. Ide ini datang saat ia bergabung dengan David Lee Roth Band pada tahun 1985, menggarap album Crazy from the Heat. Ia memutuskan demikian karena sang bassis, Billy Sheehan, sering menyetel bassnya dengan formasi lain bernama Drop D Tuning (dari atas ke bawah: D-A-D-G, umumnya E-A-D-G). Bekerjasama dengan Ibanez tahun 1987, akhirnya lahirlah gitar pertama bersenar tujuh, dengan dawai teratas, alias ketujuh, bernada B. Gitar ini dinamakan The Universe-7 String. Vai juga memiliki gitar dengan neck yang berlawanan (menghadap ke kiri dan kanan), untuk membuktikan kemampuannya bermain kidal.

Sementara itu, Eddie van Halen, menjadi pelopor dalam penggunaan whammy bar up-down yang kemudian dikenal sebagai Floyd Rose tremolo/bridge. Inovasi ini lengkap dengan pengunci senar pada bagian nut gitar. Sistem ini dikenal sebagai locking nut tremolo system.

Eddie mengembangkan sistem tremolo yang sudah ada sebelumnya. Yaitu tremolo yang hanya bisa ditekan down atau turun (menghasilkan nada yang lebih rendah). Sistem lama ini dikembangkan oleh pabrik Fender dan terpasang sebagai perlengkapan standar pada model Stratocaster. Inovasi ini terpikir olehnya pada sekitar tahun 1976. Saat itu para gitaris hebat seperti Ritchie Blackmore dan Jimmy Page sering mengalami masalah pada tuning gitar mereka. Karena mereka sering mem-bending senar terlalu banyak untuk menghasilkan suara yang 1½ nada lebih tinggi. Akibatnya senar jadi kendor dan tentunya nadanya juga jadi fals. Dengan locking nut tremolo system, senar dikunci di bagian nut gitar agar tidak bergeser ketegangannya.

Sedikit tambahan, pada tahun 1991 juga pernah dibuat gitar yang paling besar di Amerika Serikat, tepatnya di Indiana. Bayangkan, panjangnya sampai11 meter, hampir sama panjang dengan dua buah mobil limosin! Gitar ini membutuhkan 6 orang untuk memainkannya.

Awal mula musik rock di Indonesia


Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah
namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album
ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.

Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.

Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yang
mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.

Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga
mantan vokalis Rotor.

Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground
manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA
Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas
Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah
label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band
seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius
Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.

Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering
terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.

Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).

Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover
penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan
sebagainya.

29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek
Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,
Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.

10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,
Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.

Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop


Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini
kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,
Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.

Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-
komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.

Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.

Bandung scene

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan
membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.” Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul “Golok Berbicara”. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.

Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis’ di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.

Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!